Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Mencintai itu Karena Mengenalnya *Rasul

  Sahabat 2Be, saya izin share tentang training yang hari ini saya ikuti, "Cara Indah Mencintai Rasul", dari MDA. Smoga jika ada manfaat bisa di terapkan dalam diri ya. Bagaimana kita akan mencintai Rasul, jika kita tak mengenal Rasul? Mungkin ada yang membenci Rasul, dengan segala sikap dn aksinya, mereka yang tak mengImani,  tapi itu karena mereka tak mengenal siapa dan seperti apa Rasul itu. Tapi bagaimana dengan kita, yang mengaku berIman, mengaku cinta, tapi kita tak mengenalinya? Sahabat, memang kita tak mengenali Rasul secara nyata senyatanya, tapi mari kita sebagai Islam berusaha mengImani saja dahulu, sehingga kita tertarik pula untuk harus mengenali siapa Rasul, seperti apa sososknya? Bukankah itu Rukun Iman? Jangan pernah bilang, siapa suruh Rasul memperdulika kita (Umatnya), ini bukan perkara itu, ini Perkara yang Luar Biasa Rahasia Allah. ini adalah perkara  tentang Kehidupan kita, apakah kita yakini ada suatu hal yang abadi yang itu kehidupa

Tentang Yang Terkasih, My Everything,IBU

(tanpa maksud apapun, selain belajar dan berproses bersama, semoga bermanfaat dengan berbagi) Ada do’a disetiap waktunya Ada cinta semasa hayatnya Ada lelah yang sengaja disembunyikan Ada senyum yang sengaja ditampakkan Gadis kecil itu, kini sudah beranjak dewasa. Waktu bermain dan belajar dengan seorang ibu dulu, kini tergantikan dengan waktu berkumpul dan berorganisasi bersama kerabatnya. Senyum lucu, lugu yang dulu, kini lebih sering berubah menjadi  wajah kalut lelah, dan senyuman yang tak sepolos dahulu. Ketika dahulu, tak berani beranjak dari rumah sendirian, dan selalu meminta ibu untuk mendampingi, kini sudah terbiasa untuk pergi sendiri bahkan pulang hanya sekedar makan dan tidur saja. Ya, Itulah aku, kamu dan mereka. Kita semua. Sekarang kita bisa bilang, “saya sudah mulai beranjak dewasa, banyak kegiatan bu, pa. Banyak yang harus saya persiapakan demi cita-cita dan masa depan kita” Sedangkan dulu? *** Sahabat, Sekarang mungkin kau adalah orang yang si

karena kau pemilik rusuk ituu

''karena kamu pemilik tulang rusukku'' Heyy, sang qowwam yang d kirimkan Tuhan u mnmni dan mmbaikkan ke'hawaanku. Hey, sekeping hati yang akan menympurnakan sebelah hati dan keimananku. Hey, nakhoda spesial yg akan mmnduku. Hnya aku. Mngarungi cinta n rindu d lautan kehdupan. Hey,hey,hey. kamu. Krna kamu pemilik tulang rusukku. Aku tahu Tuhan sedang mnggembleng kamu, dan Tuhanpun sedang mnggmbleng aku. Jangan khawatir. Aku tetap mnikmati penantian ini, sampai akhrnya Tuhan menitahkanmu. Bknkh kau tengah mmpsiapkn segalanya, u kemudian datang dgn kbranianmu, mmintaku pd orangtuaku? Maka baik''lah dlm mmpsiapknnya. Akh, tidak. Akupun menghindar dari terburu''. Tapi, jika skdar surat n harapan. Boleh kan? Ya, kamu dgn hatimu, Dan aku dengan hatiku. Kamu dgn cemburumu, dan aku dgn cemburuku. Tapi, bagaimna aku harus memanggilmu? Akh, tidak. Kamu akan datangkan tanpa harus kupanggil? Meski kmu blm p'nah datang n tak mngenal jalan, k

bukan puisi makiian

kau kira salah itu apa? menyakiti, memfitnah, mendzalimi. tanpa segala alasan. itu semua ku sebut salah. kau berhasil! akh, itu hanya pandanganmu. kau kira kau berhasil menyiksaku dengan menyakiti orang-orang yang kusayangi? yah, kau memang menang! tapi menurut sebelah matamu. mereka lebih kuat dari yang kau kira. lebih ikhlas dari yang kau tahu. lebih baik dari pada mengotori ucapan dan tindakannya u membalasmu. kau sempurna. tapi jangan bangga, hanya orang'' sepertimu yang membusungkan dadanya, yang mnyebutmu sempurna. kau tanpa cacat. ya, kau sebut itu sempurna! tapi apa kamu tahu? menurutku kamu cacat. hati dan fikiranmu. kau berkutat dengan kesombongan. kau dan aku sama, bahkan dengan mereka. tak perlu mencaci maki, dan ini bukan surat makian dariku. aku punya maaf. kau juga punya. karena yang mencptakan kita adalah Allah Yang Maha Pemaaf. kita sama. kenapa harus saling bersembunyi. iri akan sesuatu yang tidak akan merugikan hakikat hidup.

nyanyian hati " pengamen "

aku tak peduli lagi, ini bakat atau bukan. Tapi yg jelas ini bukan keisenganku. Ini sumber kehidupanku. Jika menurutkan kelelahan, sebenarnya aku lelah berlalulalang, panas''an, dari bis ke bis, dari jalan ke jalan. Jika menurutkan kelayakan, sebenarnya aku malu. Aku ingin lebih layak u bisa mnjdkn sumber kehidupan. Tapi nyatanya itu bukan bagianku, dan mengamen a bagianku. Aku juga tak bermaksud membisingkan keadaan, maaf jika suaraku jauh dari indah, karna aku bukan penyanyi. Aku hnya mncoba bernyanyi mncptkn pkrjaan bgi driku. Karena ternyata sulit mncari pekerjaan. Dan hrus diakui aku tak punya banyak uang u bljr disekolah'' favorit. Mungkin hnya bljr di luar, Ktika ada orang dermawan yg sudi mmbgi ilmu sdkt padaku. Itupun hanya sedikit. Kenapa? Karna aku punya kehidupan dengan berpindah dari 1 jalan k jln lain. Jujur, kadang aku mrsa bkan hnya keikhlasan lagi yg ku harap. Tapi aku harap ada rizki yg cukup yg bisa terbagi dgnku. Maaf, ini

epilog 'pasang suru't semangat

epilog pasang surut semangat bismlahirrahmanirrahiiim Banyak yang harus kita maknai, banyak yang harus lebih kita syukuri. Sungguh sohabatku.. Aku mulai memarahi diriku sendiri dengan kata’’ itu (akh, tapi bukan memarahi, lebih untuk menampar halus dan membangunkan jiwaku yang tengah pingsan mungkin, imanku yang tengah kering mungkin) ‘’ sungguh, kemarin itu aku kelelahan sohabat. Aku mengeluh, aku takut, aku resah’’. Ya, aku mengaku aku lemah dan sungguh belum pandai bersyukur. Aku menggerutu hanya untuk menilai dari sudut merah saja, sungguh aku keterlaluan. (oyah, apa sih bersyukur menurut sohabatku yg sedang berbaik keadaan ini? Jawab dengan kejujuran hatimu yaa. Bgmna sikap syukur kita sebagai insane yang hakikatnya sunggh tak memiliki apa’’) Ya, Aku merasa cukup terbebani, tapi sungguh itu amat kecil ketika ku maknai kembali. Hanya tugas kuliah, hanya tanggungjawab lembaga organisasi aktivis , dan hanya kewajban sebagai kakak saja. Hanya itu.. Y

'Nyanyian' Seorang Tunanetra

nyanyian seorang tuna netra  sahabatku yang baik hatinya, aku tahu hidup ini teramat memaksamu, menuntutmu, tapi itu hanya berlaku saat kau tengah kesulitan. Lantas apa yang membuat kita lebih baik dari saat itu??? ya, bersyukur.. bersyukur bahwa Allah masih mencintai kita dengan memberi kita waktu untuk masih bernafas.. mari bersyukur sahabatku, karena kita lebih beruntung dari mereka... sahabat kita yang luar biasa, melampui keterbatasannya.. yu'..... aku tak pernah meminta pada Tuhan untuk menciptakanku sebagai penyandang tuna netra, kecacatan ini mereka sebut. sama sprti kalian yg tak pernah meminta dicciptakan menjdi ini dan itu. karena ini ketetapanNYA. dan sebutlah ketetapan mutlak. Rahasia besar dari yang maha besar. diawal sebelum aku blajar mmknai semuanya, aku mngecilkan hatiku, menyempitkan rongga syukur dlm diriku. karena aku tak sebebas mreka dalm berkarya, dalam mnikmati smw yg mreka nikmati. sakit hatiku dicaci, dicerca, meski ku tak tahu apa ma

Sakit itu...

sakit itu.. Apa sakit itu? Sakit adalah ketika kita mendapatkan perlakuan yang sangat durhaka. Sakit adalah ketika harapan kita tak sesuai dengan adanya. Sakit adalah ketika kebaikan kita di injak-injak. Sakit adalah ketika kita tak di anggap ada. Sakit adala ketika dendam di bungkus oleh pujian. Sakit adalah ketika kejujuran dibungkus pukulan. Sakit adalah ketika membiarkan orang lain menderita tepat d pelupuk mata kita. Dan sakit adalah ketika kita setia dalam kebencian yang berujung dendam, enggan ikhlas dan memaafkan, serta durhaka pada Tuhan hingga murkaNYA mnjd sahabat kita. (dan masih banyak versi sakit lain menurut sohabat semua.. merangkai dengan keragaman. Tapi aku yakin, maksud dan kyakinan kita searah. Hanya mungkin b’beda posnya. Akh, colourfull itu justru hidup) Dulu… Saat aku disakiti, Aku mencari pembenaran. Lebih banyak, Pada diriku, juga mereka, Ku mengajak hatiku u sekadar melupakan, Sekarang… Saat aku disakiti, Aku memilih memaafkan

yang terkasih "orangtuaku"

Buliran air mata itu tak bisa ku seka, semakin deras dari jam ke jam yang terus mengantarkan waktunya. Entah kenapa aku menangis? Dahsyat, sungguh. Saat itu hanya ada dua sosok bayangan, seorang ibu tua dan bapak tua . ya, itulah kedua orangtuaku. Biasa kupanggil mah,pak. Rasa-rasanya, itu sindrom rindu. Padahal, baru saja aku pulang dan bertemu dengan mamah terkasih. Itu semakin deras sampai dipuncaknya, ketika aku tersujud dalam hangatnya duha senin pagiku. Sungguh aku membasahi perahu sajadah itu. Lantas kuucapkan beribu du’a agar Allah senantiasa melindungi mereka dalam naungan rahmatNya. Dan segera kubangkitkan badanku dari duduk yang berkepanjangan itu.Karena aku harus melangkah melakukan aktivitas lain. Kulukis dengan senyuman agar hatiku tetap ridha, tetap pada jalan yang harus ku susuri, dan aku tak berharap aku sampai meneteskan air mata itu diperjalannku saat ini. Tapi sungguh aku cengeng!!! Aku tetap tak bisa menyeka, namun aku bersembunyi

Berbahagialah, SEKARANG !!!

Assalamu’alaikum.. Wahai para umat nabi, yu’ jawab salmnya dan berikanlah senyum termanismu, sekarang !!! Sekarng !!! ayo… Sippp ^^  Sohabatku yang mempertegas diri.. Apa sih arti bahagia? Atau bahagia itu tidak bisa diartikan hanya sekedar dirasakan? Bahagia itu ketika kalian bergabung dengan teman-teman yg membuat kalian tertawa. Bahagia itu ketika kita tidak merasa sepi dan sendiri mengarungi perahu kehidupan. Bahagia itu ketika seorang anak mendapat perhatian penuh dari keluarganya. Bahagia itu ketika seorang mahasiswa mendapat nilai IPK yg tinggi. Bahagia itu berkumpul dgn orang-orang soleh. Bahagia itu ketika bisa mendapatkan uang sendiri dgn segala kebaikan. Bahagia itu ketika berkumpul dengan orang – orang sukses dan terkenal. Bahgia itu ketika kita tidak memiliki beban karena rasa syukur pada Allah. Yang mana ya??? Berbahagialah…….. Katakan dengan sangat santun dan anggun.. berbahagialah wahai diri.. Cobalah sekarang,dengan penuh kelembutan dan senyum terbaik ‘’ berbahagialah

Karena aku wanita *repost

     *blog teteangga kerana aku wanita pandangan Adam mampu tembus ke dasar hatiku kerana aku wanita kerana aku wanita mudah terpikat dengan keindahan akhlak seorang lelaki kerana aku wanita emosiku selalu mengatasi logik akalku kerana aku wanita air mata teman setiaku kerana aku wanita sensitivitiku terhadap sesuatu amat tinggi DAN.. kerana aku wanita aku damba pertolongan darimu Adam peliharalah bicaramu denganku jangan bermain kata denganku takut rosak hatiku kerana aku wanita akhlakmu ukuran dimataku peliharalah akhlakmu dan imanmu jangan kau burukkan darjatmu pada mataku takut rosak thiqohmu kerana aku wanita maka peliharalah susunan kata-katamu kerana aku mudah terasa namun aku bukan lemah sekadar ingin kau tahu hati ini mudah tercalar kerana aku wanita peliharalah dirimu dari mencemuhku saat titisan jernih mengalir dari mataku kerana itu c

Menyerahlah, Sahabatku yang dahsyat keyakinannya

Menyerahlah, sobatku yang dahsyat keyakinannya Pesanku, serahkan ikhtiar kita hari ini pada Allah. Biarkan IA yang memang pantas mengaturnya. Ah….. Kita nggak layak untuk menyombongkan diri. Kita memang punya kuasa untuk memberi makna, membentuk keputsan. Namun penentu keputusan, mutlak kuasa Dzat yang Maha Kuasa. Sobat.. Selupanya diri kita, ketika kita berada di ujung jalan yang terasa buntu, kita pasti ingat Dzat yang Maha menolong. Siapa yang kalian ingat? Sekerasnya hati kita, ketika kita ingin di anggap baik. Pasti ada yang kita mintai untuk akhrnya meluluhkan hati kita. Siapa yang kalian mintai? Sobat.. Pasti, Kita pasti meminta pada Allah. Kita pasti percaya bahwa IA selalu mampu merubah hal yang mustahil dan sulit menurut kita. Betul, Penilaian yang akurat hanyalah penilaian Allah. Ia Maha melihat ko. Nggak akan ada rugi kalo kita benar. Sedangkan penilaian, mata, dan angka-angka manusia itu kerap meleset. Maka berdu’alah seperti ini “

. Spektrum Warna Kehidupan Itu ada

@Spektrum warna kehidupan itu ada  Seperti anak kecil yang baru masuk dunia pendidikan yang baru dikenalnya. Itulah aku. Saat itu aku tak tahu banyak, masih suam untuk reaktif peka terhadap yang biru dan merah. Seperti anak itu, aku rentan terkontaminasi. Modal nekat dengan bismilah saja ^^. Peristiwa demi peristiwa kucicipi seperti makanan, karena aku tertarik akan kemasan juga segala rupa daya tariknya. Peristiwa demi peristiwa kupelajari seperti modul, karena aku ingin tahu dan belajar lebih banyak lagi. Ada juga yang tak sengaja. Ah, tetap kusantunkan diriku untuk merasai ini, memaknai film ini, menyoroti satu demi satu sang tokohnya. Banyak peristiwa yang membuat aku schok. Membuat aku lebih memantaskan diri untuk diilhami kekuatan oleh Allah untuk menyegerakan diri mengambil keputusan. Ah, itu dia yang ingin aku bisa. Perjalanan ini suram sobat, ketika kita dihadapkan sendiri dengan si merah. Tak mampu berkutik berarti mati, berani bertindak berarti nekat. Namun perjalanan

Mimpi? Bunga Sadarku

Mimpi? Bunga sadarku... "mimpi itu penting" katanya.... menurut mereka yang sudah merasakan dahsyatnya kekuatan mimpi dan antusias.  "nggak usah banyak mimpi deh, melangkahlah saja"  menurut mereka yang tak percaya dengan dahsyatnya rasa mewujudkan mimpi.  ini masalah persepsi kawan. bebas, silahkan saja.. Tapi, bukanlah Allah Baik Mencintai Kebaikan? Maka kenapa tidak berpersepsi dan berprasangka yag baik lagi? Meskipun pada kenyataannya nanti hasilnya buruk, tapi setidaknya ada sisi nilai yg baik, dengan baik berprasangka. Dengan buruk prasangka, maka kita lebih meburukkan lagi diri kita ^^  Semua orang punya keinginan, keinginan baik yang memperkaya dirinya, memuliakan keadaannya. Tapi tidak semuanya lekas bergerak, cepat bertindak, pasti mengambil keputusan. dan menebarkan aura antusiasnya. HANYA INI PEMBEDANYA.  ya, keinginan, mimpi, itu jadi wajar dan perlu. Sebagai arahan, agar lebih tertuju dan sebagai idealisme kita.  Loh, bukannya sudah ada arahan dan

penantian cintaku yang anggun *iseng

Penantian cintaku yang anggun  hihiiii. bismilah. repost, ketika aku memposisikan (eitchhhh, memang sedang kali ya). Pokoknya ini dibuat karena tuntutan, tapi sebenarnya memang begitu. Oke, berbagi aja, just about me^^ 1.   **   Kupastikan penantian cintaku ini tak akan pernah berujung,sampai akhirnya Tuhan mengirimkan sosok yang taat pada ibadahnya dan mencintai orangtuanya itu. Entah keberapa kalinya,aku masih sempat menangis dalam do’aku untuk dikirim pada situasi yang tepat,tapi ini bukan tangis keperihan,melainkan tangis penantian. Aku menanti sosok itu yang menjemputku. Aku tak gusar ataupun risau. Karena sosok itu pasti menjemputku. Mengapa menjemput? Karena Tuhan sudah menuliskan namanya dan namaku dalam indahnya rumah surga cinta. Maka apa yang kulakukan dalam indah penantian panjang ini? Aku membentuk indahnya pribadiku, sebagaimana aku mengharapkan indahnya pribadi itu.Ya,karena sosok itu adalah cermin dari pribadiku.   2.     ** Yakin seyakinnya diriku, tentang jodoh it

tangis yang dirindu

memanggil dalam bisik jerit hati tentang cerita rasa ada dalam hening tanpa bersua setia dalam keyakinan ini rindu aku tentang air mata tak lari menghindar setiap sudut cerita justru menanti air mata yang dirindukan dalam setiap do'a setiap cerita setiap iringan kembali merindukan tangis yang indah indah pandangku semoga mendekati sedikit saja IndahNya air mata yang dirindu *** Bahkan untuk urusan kebahagiaan juga terkadang ada unsur stressnya, unsur takut sekaligus ragu yang menggoda keyakinan kita. Bahkan tak tanggung-tanggung, tangisan indah mengiringi cerita indah itu. menangis bukan berarti juga cengeng sobat. menangis itu tak selalu duka sahabat, menangislah jika ingin menangis (bgitu kata kata bijak). Namun ada tempat rasanya dan ada waktu dimana kita nyaman untuk menangis, carilah saat itu, tanpa jadi benalu buat yang lain. Menangis dalam damainya tahajud ^^, mungkin begitu tepatnya. Jujur aku merinduka lebih saat itu, saat dahul

masihkah setia pada yang salah????*berjilbablah

masihkah mengabaikan yang baik???? sungguh, jika kita masih terus mempertontonkan aurat kita, (na'uzibillah) sampai akhir hidup kita dibumi, INI ADALAH RIDHA ALLAH, RIDHA ALLAH UNTUK KEJINYA DIRI KITA, RIDHA ALLAH AGAR KITA MENCICIPI GELORA API NERAKANYA "sesungguhnya aku kasihan, melihat rambut sesamaku, kaum hawa tergerai begitu saja" bisakah kita tak menjamin api neraka yg bergelora itu mengkawani kita ? Q. S al-ahzab :59. bagaimana jadinya, jika sebuah perintah terabaikan? jika ultimatum seorang penguasa negara dengan otoritasnya kita acuhkan? tentu ia berkuasa mengirim ajudannya untuk membunuh kita, menyiksa kita. Tapi yakinkah kita ada kekuatan besar dan kekuasaan lebih besar, yaitu ALLAH kita. Lantas,bagaimana jadinya jika kita mengacuhkan mengabaikan perintahnya Allah, yg seyogyanya adalah untuk kemuliaan diri kita saja :) kita akan lebih cantik, anggun, dan istimewa. percayalah.. percayalah... berjilbab bukan mempertontonkan keim