Banyak hal yang ada disekeliling kita yang hanya kita lihat
selewat saja, dan akhirnya kita tak mengerti bahwa itu sangat berharga.
Banyak hal di sekeliling kita yang hanya kita dengar berlalu
saja, sekedar memperlihatkan rasa iba tanpa ikhlas mendengarnya, dan akhirnya
kita tak mengerti bahwa itu sangatlah bermakna.
Banyak permasalahan yang ada di sekeliling kita, dan kitapun
hanya melewatinya saja dengan percuma, tanpa belajar lebih sabar memahaminya,
dan akhirnya kita banyak kehilangan hikmah.
Kitalah yang membatasi diri kita.
Andai mata, telinga, hati dan seluruh diri kita kita biarkan
melebur dengan segala kebaikan, betapa beruntungnya diri kita.
Salah satu ciri seseorang
yang sehat mental adalah senang hidup dan menolong orang lain. Hakikat
dasar manusia salah satunya adalah makhluk social, dan inilah ajang untu
mensosialisasikan diri. Bagaimana tidak,
saat kita menolong orang lain, maka kitapun sedang berlaku baik pada diri kita mengumpulkan
kepingan-kepingan kebaikan sebagai tabungan di akhirat kelak
Dalam sebuah hadist :
Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,“Orang yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa jalla
adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling
dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim,
menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa
laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk
menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini
(Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang
saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Allah akan
meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir.
Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak
madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Komentar
Posting Komentar