Langsung ke konten utama

BERENCANALAH SECUKUPNYA, SERAHKANLAH SEPENUHNYA




-Tidak pernah ada satupun orang yang bisa memastikan bahwa kehidupannya nanti kedepan akan tanpa hambatan apapun, tapi hidup kita akan baik-baik saja meskipun dengan segala rintangannya jika kita menyerahkannya kepada Allah-


Sebagai seorang manusia biasa kita tentu kerap kali merencanakan banyak hal untuk kebaikan hidup kita. Perencanaa-perencanaan yang kita harapkan akan memudahkan langkah-langkah kita kedepan, dan tentu sebagai bagian dari pijakan langkah kita. Taka ada yang salah dengan merencanakan, rencanakanlah yang terbaik! Tapi sebelum, saat dan setelah merencanakan kita harus sadar betul bahwa diluar rencana indah kita, ada rencana Allah yang jauh lebih indah. Karena kita sadar bahwa kita tidak bisa serta merta memastikan bahwa hidup kita akan seindah gumpalan awan ketika kita ke gunung, pun tak seindah sunset sore hari ketika kita ada ditepian pantai. Sudah dipastikan  bahwa hidup kita akan menaiki gunung dan menuruni lembah, tapi yakinlah jika diibaratkan hujan, akan ada kemungkinan pelangi muncul bukan? Meski tak selalu selepas hujan kedatangannya.

Sebagai sang pemimpi, tentu sah-sah saja kita memiliki banyak impian, banyak cita. Merencanakan bagaimana kita mengejar impian dan cita kitapun tak jadi masalah. Tapi barangkali, ada jalan-jalan yang berbeda dan jauh dari rencana kita dan Allah ingin kita menempuhnya. Atau bisa jadi, tak semua impian dan cita itu dalam genggaman kita. Bahkan ada hal lain yang tak pernah kita bayangkan, namun justru Allah ridhai untuk kita menggenggamnya. Tapi untuk merencanakannya, tak masalah bukan? Untuk berusaha meminangnya tak masalah bukan? Asalkan kita sertakan nama-Nya.

Begitupun bagi seorang single. Ia memimpikan dan merencanakan bagaimana kehidupannya kelak dalam berumah tangga, itu tak masalah bukan? Ya, sejauh terus menyertakan nama-Nya dalam setiap langkahnya. Maka taka apa-apa, merencanakannya tetaplah penting sebagai pegangan dan untuk memaksamu terus menambah ilmu dan pengetahuan. Meskipun semua orang waras menyadari bahwa kehidupan pernikahan nanti tidak semudah, seindah dan sesederhana kehidupan saat sendiri. Ketika nanti ternyata banyak jalanan yang sulit ditempuh, bukankah kini ada kekuatan bersama yang luruh bersama kekuatan utama dari Allah? Tapi jelas, memilih dengan serius siapa partner  yang akan membersamai seluruh perjuangan kita didepan sana adalah sangat harus, bukan? Memang tak aka nada manusia yang sempurna, semua lahir dah hidup sepaket dengan lemah dan kuatnya, juga kurang dan lebihnya. Tapi memilih yang paling mendekati visi misi kehidupannya, rasanya itu harus.
Jadi, silahkan berencana, mengukir impian dan pada akhirnya menyusun puzle- puzle kehidupan ini, ketika itu membantumu jauh lebih mudah dan membuatmu lebih hidup. Tapi pastikanlah, bahwa pada akhirnya, semua itu menuju Allah. Kita akan kesulitan, kita akan kebingungan, tapi bersama Allah tak pernah ada jalan yang buntu. Bersama Allah semua kesulitan, kebingungan itu akan menjadi baik-baik saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“TAK MUNGKIN MEMBAHAGIAKAN SEMUA”

 -jika bisa, inginnya kita membahagiakan semua orang. tapi apa harus begitu?- Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain, entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan? Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya mengandung unsur suka atau tidak suka. A

MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN ALLAH

Kita kerap sekali menemui rasa gelisah, dan rasa gelisah itu erat kaitannya dengan emosi serta hati kita. Terkadang rasa glisah itu memang sesuai dengan realita yang sedang terjadi, tapi terkadang juga hanya lewat begitu saja. Tapi pada dasarnya setiap emosi itu adalah alarm atau pemberitahuan ataupun tanda bagi kita. Alarm apa nih maksudnya? Oke coba kita telusuri ya, kita fokus pada pembahasan gelisah dulu. Sederhananya, gelisah adalah situasi dimana kita merasa tidak tenang, kadang   kala dengan mudah kita tahu apa penyebabnya tapi kadang kala kita perlu waktu untuk mengetahui apa penyebab kegelisahan kita itu. Tapi pada dasarnya, rasa gelisah atau tidak tenang itu adalah sebuah tanda bahwa ada sesuatu yang salah bahkan ada hal yang belum tuntas. Maka ketika kita gelisah, kenalilah pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan pada kita lewat kegelisahan itu sendiri. Dan satu hal yang penting, gelisah adalah tanda bahwa kita harus semakin serius untuk memperbaiki hubungan kita d

“JADILAH APA ADANYA ‘SEORANG DEWASA”

-jadilah apa adanya dirimu, mengakui kelemahanmu, memperbaiki kesalahanmu, berkarya dengan kelebihanmu- Kita hidup sepaket dengan kelebihan dan kekurangan kita, kebaikan dan keburukan kita, dan itu melekat pada diri kita. Sehingga tidak mungkin ada seseorang mengklaim bahwa dirinya selalu baik tanpa cacat, pun mengklaim bahwa dirinya buruk tanpa lebih. Kebaikan sama halnya dengan aib memang tak perlu diumbar, tapi kita sendiri harus tepat dalam merespon kebaikan dan aib kita. Namun kita harus sadar, bahwa ada hal yang bisa dirubah, ada hal yang bisa diikhtiarkan, dan ada hal yang bisa dicapai, maka pada dasarnya kita memiliki peluang untuk memperbaiki kelemahan kita atau memperbaki kekurangan kita, sepakat gak?. Begini rumusnya : kita bongkar diri kita ( apa ya lebih dan kurangnya, kekuatan dan kelemahannya), lalu kita terima seutuhnya diri kita (terima bahwa kita punya kelemahan, dan syukuri kita punya kekuatan), selanjutnya jadilah diri terbaik kita (kalau ada yang bisa dir