Kita kerap sekali menemui rasa gelisah, dan rasa
gelisah itu erat kaitannya dengan emosi serta hati kita. Terkadang rasa glisah
itu memang sesuai dengan realita yang sedang terjadi, tapi terkadang juga hanya
lewat begitu saja. Tapi pada dasarnya setiap emosi itu adalah alarm atau
pemberitahuan ataupun tanda bagi kita. Alarm apa nih maksudnya? Oke coba kita
telusuri ya, kita fokus pada pembahasan gelisah dulu. Sederhananya, gelisah
adalah situasi dimana kita merasa tidak tenang, kadang kala dengan mudah kita tahu apa penyebabnya
tapi kadang kala kita perlu waktu untuk mengetahui apa penyebab kegelisahan
kita itu. Tapi pada dasarnya, rasa gelisah atau tidak tenang itu adalah sebuah
tanda bahwa ada sesuatu yang salah bahkan ada hal yang belum tuntas. Maka
ketika kita gelisah, kenalilah pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan pada
kita lewat kegelisahan itu sendiri.
Dan satu hal yang penting, gelisah adalah tanda bahwa
kita harus semakin serius untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Maka
bersyukurlah saat kita masih merasa gelisah, tandanya Allah masih ridha kepada
kita untuk membongkar apa-apa kelalaian diri kita. Karena bisa jadi ada orang
yang melakukan kelalaian, tapi sedikitpun ia tak merasa gelisah, ia merasa
bahwa dirinya baik-baik saja, maka ia tak pernah mau untuk membongkar dirinya
dan menilik lebih dalam tentang apa-apa yang ada pada dirinya.
Kembalilah kepada Allah, karena begitulah
seharusnya. Bukankah hakikat hidup
adalah berlari terus menuju Allah, bukan berlari jauh meninggalkan Allah dengan
segala hal yang Allah ingin kita melakukannya. Maka teruslah berusaha untuk
terus memperbaiki hubungan dengan Allah. Dan jangan disangka, perjalanan kita
yang menuju Allah itu akan mulus-mulus saja perjalanannya. Saat kita tengah
berjalan menuju Allah, pasti akan terus ada ujian yang menguji segenap hati dan
diri kita. Bahkan untuk ujian yang mungkin kecil dan sederhana lewat sorotan
mata ataupun ucapan orang , bisa jadi kita akan menjadi lebih sensitif menanggapinya,
akan lebih mudah tergugah emosi bahkan meneteskan air mata. Saat itu kita
merasa kita mempunyai masalah dengan manusia yang lain (tapi bisa jadi memang
iya, bisa jadi juga tidak). Tapi tak sadarkah kita, bahwa saat itu juga barangkali
Allah ingin melihat seberapa kuat kita juga berusaha memperbaiki hubungan kita
dengan sesama manusia, dengan yang lainnya. Karena hakikatnya, saat kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah, maka
saat itu juga kita tengah memperbaiki
hubungan dengan segalanya.
Ya, inilah ujian, ujian yang akan membuat kita
semakin mulia saat berhasil melaluinya, tapi akan menjadi hina jika tidak
berhasil melaluinya dengan baik. Bukankah Allah tidak membiarkan kita beriman
tanpa adanya ujian? Maka yakinlah, ujian adalah keniscayaan bagi orang beriman,
semua orang berimana pasti mendapatkan ujian.
Jadi, teruslah sadari bahwa ketika kita gelisah, maka
itu adalah salah satu alarm bahwa kita harus semakin serius memperbaiki
hubungan kita dengan Allah (sembari terus menelusuri apa sebab yang
menyertainya). Karena, saat kita memperbaiki hubungan dengan Allah, maka saat
itu juga kita tengah memperbaiki hubungan dengan segala hal.
Komentar
Posting Komentar