Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap
apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain,
entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat
itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang
sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang
menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara
menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak
terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap
orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan?
Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak
hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan
hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya
mengandung unsur suka atau tidak suka. Ada yang suka dengan kita, ada yang
tidak. Ada yang suka dengan karya kita, ada yang tidak. Ada yang suka dengan
keputusan kita ada yang tidak. Hidup memang bicara tentang hal-hal seperti itu,
santai saja.
Pada setiap perbedaan itu, kita sampai pada sebuah titik
bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Perbedaan mengajarkan kita untuk
saling menghargai dan juga untuk bertahan dalam ujian. Kadang kala kita
berpikir untuk menjadi sama untuk semua orang, supaya hidup kita harmoni tanpa
ada pertentangan ataupun benih-benih pertengkaran. Tapi kita lupa bahwa
barangkali hidup tanpa perbedaan tak akan ada seni dan tantangannya. Pada
kenyataannya kita tak akan pernah bisa untuk membahagiakan semua orang. Kita
tak akan pernah bisa mendapatkan ridha semua orang.
Jadi, santai saja. Kamu tidak harus bingung dan sakit untuk
mengambil keputusan yang akan membahagiakan semua orang. ITU TIDAK MUNGKIN.
Tenang saja, tak ada yang sempurna. Selama kamu yakin, kamu masih ada di alur
yang gak Allah benci, melangkahlah terus dan berbahagialah.
Coba mana senyumannya ? Tuh kan, manisnya pas. Ga bikin
diabetes, pun ga bikin hambar ^_^
MasyaAllah htrnuhun teteh
BalasHapussama-sama, semoga bermanfaat yaa
HapusIya juga ya...susah kalo pengen semuanya....malah bikin kita galau..
BalasHapusKalo gt kita harus membahagiakan siapa dl? :)
bahagiakanlah dulu orang yg penting dalam hidup kita, namun setelah itu jadi pilihan, kita harus juga ingat mana yang urgent dan penting, sehingga kebermanfaatannya meluas. Kalau ternyata membahagiakan orang yg tidak kita kenal di jalanan raya itu manfaatnya tampaknya lebih terasa urgent, maka yakinlah mereka yg penting dalam hidupmu dan sudah satu frekuensi dgnmu, pasti akan setuju . Betul ga? :')
HapusAku Ambil yah bun
BalasHapus