Aku tak bisa menyentuh mentari, tapi kurasa hangat pun teriknya
Aku tak bisa mengambil bintang, tapi kulihat indah dan kerlipnya
Aku tak bisa pasti tahu jodohku, tapi aku bisa berikhtiar dalam bingkai terbaik
Keniscayaan yang indah,
Ada air untuk memadamkan api
Ada solusi untuk menemani kesulitan
Ada cinta untuk membagi kebahagiaan
Belakangan ku tahu, cinta tak pernah meninggalkan duri
Dan hati selalu menanti kita rawat
Merawat hati dalam mengelola “ingin” dan “butuh”
Merawat hati dalam harap dan ketetapan
Yang setia dalam penantian
Yang setia dalam melayakkan
Yang setia dalam anggunnya berakhlak pun berkata
Dan yang setia dalam berikhtiar sesuai Allah mau
Kau yang merindu, pada sosok yg tak tau siapa, darimana
Setialah membenahi sebaik-baiknya pribadi
Hati yang perlu kau kelola, dari niat
Kesiapan yang perlu kau ukir, membentuk kelayakan
Aku menyebutnya seni mengambil jodoh
mengambil karena sudah Allah siapkan
Dengan mencadari hati
Menjaga sampai seharusnya
Meminang wangi-wangi Ridho Ilahi
-alhaya haurah-
Aku tak bisa mengambil bintang, tapi kulihat indah dan kerlipnya
Aku tak bisa pasti tahu jodohku, tapi aku bisa berikhtiar dalam bingkai terbaik
Keniscayaan yang indah,
Ada air untuk memadamkan api
Ada solusi untuk menemani kesulitan
Ada cinta untuk membagi kebahagiaan
Belakangan ku tahu, cinta tak pernah meninggalkan duri
Dan hati selalu menanti kita rawat
Merawat hati dalam mengelola “ingin” dan “butuh”
Merawat hati dalam harap dan ketetapan
Yang setia dalam penantian
Yang setia dalam melayakkan
Yang setia dalam anggunnya berakhlak pun berkata
Dan yang setia dalam berikhtiar sesuai Allah mau
Kau yang merindu, pada sosok yg tak tau siapa, darimana
Setialah membenahi sebaik-baiknya pribadi
Hati yang perlu kau kelola, dari niat
Kesiapan yang perlu kau ukir, membentuk kelayakan
Aku menyebutnya seni mengambil jodoh
mengambil karena sudah Allah siapkan
Dengan mencadari hati
Menjaga sampai seharusnya
Meminang wangi-wangi Ridho Ilahi
-alhaya haurah-
Komentar
Posting Komentar