Langsung ke konten utama

ASSALAMUALAYKUM 2016, TERIMAKASIH 2015


Kata assalamualaykum adalah pembuka, doa dan harapan. Semoga hari pertama di tahun 2016 ini menjadi pembuka yang baik, membuka mata,hati, dan pikiran kita. Semoga awal 2016 ini menjadi awal dari bait-bait doa baik yang tak pernah luput dari hati dan lisan kita. Ya, semoga tahun 2016 tetap menjadi tahun yang penuh harapan, karena harapan akan semakin membuat seseorang merasa lebih hidup. Itulah sebait sapaan awal bagi tahun yang baru.
Berbicara tentang tahun baru, mungkin sangatlah wajar jika kita berbicara tentang sesuatu yang baru dan perubahan, seperti semangat baru, resolusi baru dan hal-hal lainnya. Meskipun pada hakikatnya, perubahan tersebut bukanlah menunggu perguliran tahun baru, tapi setiap saat. Karena tahun baru hanya sebuah moment saja. Berbicara tentang resolusi, pernahkah kamu mendengar sebuah pelesetan bahwa resolusi tahun baru ini adalah resolusi tahun baru ini ditambah resolusi tahun lalu yang belum terealisasi (hehe tapi betul juga kan?) Mari kita review kembali. Tak jadi masalah jika hal ini terjadi, artinya kita harus berjuang lebih saja untuk memperjuangkan yang harus kita perjuangkan. So, jangan ragu untuk melanjutkan, menjaga dan mengukir kembali resolusi hebatmu ya!
Berbicara tentang tahun baru juga, pasti tak lepas dari yang mengiringinya, yaitu tahun lalu. Ya, 2015. 2015  mengajarkan kita banyak hal, mungkin ada hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Mungkin ada yang membuat kita tersenyum dan juga menangis. Tapi yang jelas kita bisa sampai di awal tahun 2016, artinya kita bisa melewati tahun 2015 kemarin. Tanpa segala kisah yang menyapa di tahun 2015, mungkin kita tak akan setegar ini, mungkin kita tak akan sebijak ini, mungkin kita tak akan sebersyukur ini.  So, apapun yang  terjadi pada tahun itu, kita harus tetap mengucapkan terimakasih, karenanya atas segala cerita.

Ya Allah. Terimakasih sudah membiarkan aku mampu melalui 2015 dariMu, dan mengizinkanku memasuki  2016Mu.
Hanya atas izin Allah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“TAK MUNGKIN MEMBAHAGIAKAN SEMUA”

 -jika bisa, inginnya kita membahagiakan semua orang. tapi apa harus begitu?- Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain, entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan? Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya mengandung unsur suka atau tidak suk...

BERBEDA, BUKAN BERARTI SALAH.

Ada yang bilang “hidup ini sederhana saja” : pikirannya dibuat simple saja, tak perlu berlebihan dan percayalah pada kekuasaan yang Maha Besar. Berjiwa sederhana, karena yang sederhana itu cukup dan tidak berlebihan. Sikap yang sederhana itu, bersahaja. Ada juga yang bilang “ hidup ini harus luar biasa, hebat, tak cukup sederhana” “ pikirannya dibuat terus besar, tak pernah berhenti beraksi besar. Bahwa Yang Maha Kuasa akan memberi yang hebat tuk aksi yang hebat. Dan aku disini bilang : Kita bebas dengan pemikiran kita, boleh saja. Asalkan pemikiran kita itu membuat ita tetap berkembang, saat itu perbedaan pemikiran tak jadi masalah, karena sejatinya hanya berbeda dari redaksi saja, tapi pencapaiannya adalah goal yang setara. Kau memang yang mengarahkan langkahnya, tapi hidup bukan semaumu. Jadilah diri kalian sendiri, tapi tak cukup sampai jadi diri kalian, tapi jadi diri terbaik dari diri kalian. “kamu tak suskes dengan ajakan orang lain, tapi sukses dengan keperc...

BERKISAH MIMPI

Mungkin kau lupa. Kita pernah berkisah Tentang hujan, panas, juga rindu. Ya, kau lupa Seperti aku yang juga lupa Siapa temanku berkisah kala itu Karena itu hanya sebuah titik. Tanpa koma. Dalam tidur. Amat cepat Aku terus menepis. Meski jujur nurani. Berbisik menyusuri Ya, itulah wanita katanya Aku berbosan dengan lelah. Aku geram dengan bayangan Aku ingin melupa. Karena memang ku tak mengenal Aku terus mengendus , berpejam hati. Bukan lagi mata Biar aku tenang. Bebas dari rasa. Yang tak jelas tujuan Allahku. Genggamku dalam tenang Hinggaku kembali percaya Ada Engkau yang mengatur segala cerita Kau Yang Kuasa