mimpi itu penting" katanya....
menurut mereka yang sudah merasakan dahsyatnya kekuatan mimpi dan antusias.
"nggak usah banyak mimpi deh, melangkahlah saja"
menurut mereka yang tak percaya dengan dahsyatnya rasa mewujudkan mimpi.
ini masalah persepsi kawan. bebas, silahkan saja..
Tapi, bukanlah Allah Baik Mencintai Kebaikan? Maka kenapa tidak berpersepsi dan berprasangka yag baik lagi? Meskipun pada kenyataannya nanti hasilnya buruk, tapi setidaknya ada sisi nilai yg baik, dengan baik berprasangka. Dengan buruk prasangka, maka kita lebih meburukkan lagi diri kita ^^
Semua orang punya keinginan, keinginan baik yang memperkaya dirinya, memuliakan keadaannya.
Tapi tidak semuanya lekas bergerak, cepat bertindak, pasti mengambil keputusan. dan menebarkan aura antusiasnya.
HANYA INI PEMBEDANYA.
ya,
keinginan, mimpi, itu jadi wajar dan perlu.
Sebagai arahan, agar lebih tertuju dan sebagai idealisme kita.
Loh, bukannya sudah ada arahan dan pedoman? Ya, sudah, al-qur'an nur kariim.
ini adalah kendaraannya, ini adalah engarahannya, ini adalah petunjuk penggunaannya. Penggunaan diri u mengoptimalkan kehidupan untuk lebih bermakna.
Tidak sempurna, karena sempurna hanya milik Allah mutlknya.
tapi patut rasanya, dan boleh kita punya gambaran yang ideal. yang coba kita temukan, tanpa memaksakan dengan cara yang kejam, tapi dengan cara yang cerdas dan santun.
Ya, karena seindahnya rencana kita, lebih indah lagi Rencana Allah SWT..
So,
bermimpilah, karena hidup berarti berharap.
Bukan mimpi dalam tidur yang tak kita sadari.Tapi mimpi yang kita coba kenali, yang secara sadar kita katakan "Ini MIMPIKU dalam hidupku yang sesungguhnya, yang berharap penuh isi kebaikan, yang dengan senyum, semangat,seNol hati (setulus mungkin) ku titipkan pada Allahku".
bergeraklah.karena kita sedang bangun.
bukan tertidur tak sadar (semisalnya).
ini bukan bunga tidur, tapi bunga sadarku yang sedang kutanam, kupupuk dan kujaga seelok mungkin..
benar, bagi orang beriman
"ketika ditimpa kebahagiaan, ia bersyukur. dan ditimpa musibah ia bersabar"
karena ia sungguh yakin pada Allah dengan KekuasaanNya. Bahwa semua berujung kebaikan...
jangan takut...Jika Allah sudah kau rasa hadirNya,
Jika Allah sudah kau yakin kuasaNya,
Jika kau sudah yakin kau dekat denganNya, maka Allah Selalu Ada.. ya....
menurut mereka yang sudah merasakan dahsyatnya kekuatan mimpi dan antusias.
"nggak usah banyak mimpi deh, melangkahlah saja"
menurut mereka yang tak percaya dengan dahsyatnya rasa mewujudkan mimpi.
ini masalah persepsi kawan. bebas, silahkan saja..
Tapi, bukanlah Allah Baik Mencintai Kebaikan? Maka kenapa tidak berpersepsi dan berprasangka yag baik lagi? Meskipun pada kenyataannya nanti hasilnya buruk, tapi setidaknya ada sisi nilai yg baik, dengan baik berprasangka. Dengan buruk prasangka, maka kita lebih meburukkan lagi diri kita ^^
Semua orang punya keinginan, keinginan baik yang memperkaya dirinya, memuliakan keadaannya.
Tapi tidak semuanya lekas bergerak, cepat bertindak, pasti mengambil keputusan. dan menebarkan aura antusiasnya.
HANYA INI PEMBEDANYA.
ya,
keinginan, mimpi, itu jadi wajar dan perlu.
Sebagai arahan, agar lebih tertuju dan sebagai idealisme kita.
Loh, bukannya sudah ada arahan dan pedoman? Ya, sudah, al-qur'an nur kariim.
ini adalah kendaraannya, ini adalah engarahannya, ini adalah petunjuk penggunaannya. Penggunaan diri u mengoptimalkan kehidupan untuk lebih bermakna.
Tidak sempurna, karena sempurna hanya milik Allah mutlknya.
tapi patut rasanya, dan boleh kita punya gambaran yang ideal. yang coba kita temukan, tanpa memaksakan dengan cara yang kejam, tapi dengan cara yang cerdas dan santun.
Ya, karena seindahnya rencana kita, lebih indah lagi Rencana Allah SWT..
So,
bermimpilah, karena hidup berarti berharap.
Bukan mimpi dalam tidur yang tak kita sadari.Tapi mimpi yang kita coba kenali, yang secara sadar kita katakan "Ini MIMPIKU dalam hidupku yang sesungguhnya, yang berharap penuh isi kebaikan, yang dengan senyum, semangat,seNol hati (setulus mungkin) ku titipkan pada Allahku".
bergeraklah.karena kita sedang bangun.
bukan tertidur tak sadar (semisalnya).
ini bukan bunga tidur, tapi bunga sadarku yang sedang kutanam, kupupuk dan kujaga seelok mungkin..
benar, bagi orang beriman
"ketika ditimpa kebahagiaan, ia bersyukur. dan ditimpa musibah ia bersabar"
karena ia sungguh yakin pada Allah dengan KekuasaanNya. Bahwa semua berujung kebaikan...
jangan takut...Jika Allah sudah kau rasa hadirNya,
Jika Allah sudah kau yakin kuasaNya,
Jika kau sudah yakin kau dekat denganNya, maka Allah Selalu Ada.. ya....
Pesanku, serahkan
ikhtiar kita hari ini pada Allah. Biarkan IA yang memang pantas mengaturnya.
Ah…..
Kita nggak layak
untuk menyombongkan diri.
Kita memang punya
kuasa untuk memberi makna, membentuk keputsan. Namun penentu keputusan, mutlak
kuasa Dzat yang Maha Kuasa.
Sobat..
Selupanya diri kita,
ketika kita berada di ujung jalan yang terasa buntu, kita pasti ingat Dzat yang
Maha menolong. Siapa yang kalian ingat?
Sekerasnya hati kita,
ketika kita ingin di anggap baik. Pasti ada yang kita mintai untuk akhrnya
meluluhkan hati kita. Siapa yang kalian mintai?
Sobat..
Pasti,
Kita pasti meminta
pada Allah.
Kita pasti percaya
bahwa IA selalu mampu merubah hal yang mustahil dan sulit menurut kita.
Betul, Penilaian yang
akurat hanyalah penilaian Allah.
Ia Maha melihat ko. Nggak akan ada rugi kalo kita benar.
Ia Maha melihat ko. Nggak akan ada rugi kalo kita benar.
Sedangkan penilaian,
mata, dan angka-angka manusia itu kerap meleset.
Maka berdu’alah
seperti ini
“ Allahku, aku tahu
jika penilaianmu baik terhadapku, maka mudah saja bagiMU untuk menitahkan dunia
berpihak memberi segala kebaikan padaku. Meski baikku lebih sedikit dari
lalaiku. Maka nilailah aku, Lindungi segala kecerobohan dan kelalaianku. Agar
aku mampu mempertegas diri untuk lebih jujur pada alam ini. Untuk mentasbihkan
pada semesta akan nama-nama indah milikMU”
Yu’ sobat…jangan
terus meresahkan hati akan apa yang ada.
Sungguh itu HANYA
SUATU KONSEKUENSI atas keputusan untuk membangun diri atau menjatuhkan diri.
Ikhlaslah, MENYERAHLAH..
MENYERAHLAH..
MENYERAH PADA Tuhan
Semesta Alam,
Jangan pernah takut
akan penilaian manusia, takutlah akan penilaian Allah.
Aku percaya, Allah
maha berkehendak untuk menciptakan segala kemungkinan, memelsetkan yang salah
itu jadi benar… maka yakinlah, miliki hati yang besar dan berserah^^.
Ya, di ujung itu.
MENYERAHLAH PADA KETETAPANNYA.
Dan kemudian
bentuklah diri untuk pantas mendapat syafaat , hadiah darinya.
Semangat akh,
Senyum manismu butuh
untuk kau pamerkan pada kebahagiaan sesama^^
Komentar
Posting Komentar