Langsung ke konten utama

epilog 'pasang suru't semangat

epilog pasang surut semangat

bismlahirrahmanirrahiiim


Banyak yang harus kita maknai, banyak yang harus lebih kita syukuri.
Sungguh sohabatku..
Aku mulai memarahi diriku sendiri dengan kata’’ itu
(akh, tapi bukan memarahi, lebih untuk menampar halus dan membangunkan jiwaku yang tengah pingsan mungkin, imanku yang tengah kering mungkin)

‘’ sungguh, kemarin itu aku kelelahan sohabat. Aku mengeluh, aku takut, aku resah’’.
Ya, aku mengaku aku lemah dan sungguh belum pandai bersyukur. Aku menggerutu hanya untuk menilai dari sudut merah saja, sungguh aku keterlaluan.
(oyah, apa sih bersyukur menurut sohabatku yg sedang berbaik keadaan ini? Jawab dengan kejujuran hatimu yaa. Bgmna sikap syukur kita sebagai insane yang hakikatnya sunggh tak memiliki apa’’)

Ya,
Aku merasa cukup terbebani, tapi sungguh itu amat kecil ketika ku maknai kembali. Hanya tugas kuliah, hanya tanggungjawab lembaga organisasi aktivis , dan hanya kewajban sebagai kakak saja. Hanya itu..
Ya kemudian aku mulai menilai diriku,
Menatap wajahku di cermin ( subhanallah, sungguh ini maha karya Allah.. J)
‘’ Ya Allah, mungkin niatku menuntut ilmu yang ku ikrarkan untuk menggapai ridhaMu belum steril dari rasa aku dan angkuh’’
‘’ Ya Allah, mungkin niatku berjalan di kegiatan islam yang ku ikrarkan LiLah karna Engkau belum steril dari rasa riya’’
‘’ Ya Allah, mungkin aku sebagai manusia yg mengikrarkan kebaikan masi belum ikhlas menerima segala ujianMu’’
Ya, mungkin karena itu semua. Karena hatiku belum lurus niatnya, hingga sekarang aku merasa terbebani, merasa berat, sulit.
Ya, karena it.
Tapi aku berterimakasih, karena ini adalah tamparan yang sungguh halus untuk mengingtkanku. ( Tak ada tamparan sehalus ini, hanya peringatan Allah sajalah sohabatku)
Maka aku lekag bergegas menarik diriku mengatakan pada diriku

‘’ heiiii, wanita hebat, wanita kuat, wanita anggun, wanita santun.
Inilah perjuangan. Dan semua baru hendak kau mulai, baru hendak kau kenali.
Rasa itu hanya sebentar,dank kau harus segera kembali bersemangat.
Ini belum apa-apa, bukankah kau ingin naik kelas? Maka lulus dulu ujian ini.
Bukankah kau ingin membantu saudaramu yang dikucilka disana?
Maka siapkanlah duru keberanian dan kesanggupamu disini.
Berjuanglah, kuatlah, tersenyumlah. Ini pengorbanan.
Allah pasti menolongmu.
Bukankah bagi setiap kebaikan, bagi setiap kegiatan yang hendak di jalanNya akan berakhir kemenangan meskipun awalnya aka nada keulitan-kesulitan?????
Ya, betul sohabat.
Inna Ma’al usri yusra, ssungguhnya bersama keulitan itu ada kemudahan.
Yakinlah, Sungguh Allah Maha Baik.
Waktu akan semakin berharga, dan waktu tidak akan pernah kurang, hilng jika kita terus berjalan menggunakannya..
Cemaslah, itu perlu sedikit untuk membiarkan dirimu terus do action,
Jangan terlalu banyak mengeluh,ingat itu..
Baiklah,senyumkan hatimu. Ingat kata Pa Mario teguh … bahwa aku adalah orang muda yang sedang belajar…
Semagat,,, SemangKaA.. Semangat Karena Allah “

That you’re is the great girl
Who struggle
Energik
Give more
Smile fully
Dan kamu tidak pernah lelah utuk berda’wah..
Semuanya, ucapan, sikap, jadikan itu kebaikan.
Jadikan itu sarana untuk menjdikanmu manfaat u umat.. u orang-orang di sekitarmu..
Bersiaplah …

Barakallah. Salam SemangKaA sohabatku yang penuh kebaikan hatinya…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“TAK MUNGKIN MEMBAHAGIAKAN SEMUA”

 -jika bisa, inginnya kita membahagiakan semua orang. tapi apa harus begitu?- Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain, entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan? Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya mengandung unsur suka atau tidak suka. A

MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN ALLAH

Kita kerap sekali menemui rasa gelisah, dan rasa gelisah itu erat kaitannya dengan emosi serta hati kita. Terkadang rasa glisah itu memang sesuai dengan realita yang sedang terjadi, tapi terkadang juga hanya lewat begitu saja. Tapi pada dasarnya setiap emosi itu adalah alarm atau pemberitahuan ataupun tanda bagi kita. Alarm apa nih maksudnya? Oke coba kita telusuri ya, kita fokus pada pembahasan gelisah dulu. Sederhananya, gelisah adalah situasi dimana kita merasa tidak tenang, kadang   kala dengan mudah kita tahu apa penyebabnya tapi kadang kala kita perlu waktu untuk mengetahui apa penyebab kegelisahan kita itu. Tapi pada dasarnya, rasa gelisah atau tidak tenang itu adalah sebuah tanda bahwa ada sesuatu yang salah bahkan ada hal yang belum tuntas. Maka ketika kita gelisah, kenalilah pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan pada kita lewat kegelisahan itu sendiri. Dan satu hal yang penting, gelisah adalah tanda bahwa kita harus semakin serius untuk memperbaiki hubungan kita d

“JADILAH APA ADANYA ‘SEORANG DEWASA”

-jadilah apa adanya dirimu, mengakui kelemahanmu, memperbaiki kesalahanmu, berkarya dengan kelebihanmu- Kita hidup sepaket dengan kelebihan dan kekurangan kita, kebaikan dan keburukan kita, dan itu melekat pada diri kita. Sehingga tidak mungkin ada seseorang mengklaim bahwa dirinya selalu baik tanpa cacat, pun mengklaim bahwa dirinya buruk tanpa lebih. Kebaikan sama halnya dengan aib memang tak perlu diumbar, tapi kita sendiri harus tepat dalam merespon kebaikan dan aib kita. Namun kita harus sadar, bahwa ada hal yang bisa dirubah, ada hal yang bisa diikhtiarkan, dan ada hal yang bisa dicapai, maka pada dasarnya kita memiliki peluang untuk memperbaiki kelemahan kita atau memperbaki kekurangan kita, sepakat gak?. Begini rumusnya : kita bongkar diri kita ( apa ya lebih dan kurangnya, kekuatan dan kelemahannya), lalu kita terima seutuhnya diri kita (terima bahwa kita punya kelemahan, dan syukuri kita punya kekuatan), selanjutnya jadilah diri terbaik kita (kalau ada yang bisa dir