Langsung ke konten utama

masihkah setia pada yang salah????*berjilbablah


masihkah mengabaikan yang baik????

sungguh, jika kita masih terus mempertontonkan aurat kita, (na'uzibillah) sampai akhir hidup kita dibumi,
INI ADALAH RIDHA ALLAH, RIDHA ALLAH UNTUK KEJINYA DIRI KITA, RIDHA ALLAH AGAR KITA MENCICIPI GELORA API NERAKANYA


"sesungguhnya aku kasihan, melihat rambut sesamaku, kaum hawa tergerai begitu saja"

bisakah kita tak menjamin api neraka yg bergelora itu mengkawani kita ?

Q. S al-ahzab :59.

bagaimana jadinya, jika sebuah perintah terabaikan?
jika ultimatum seorang penguasa negara dengan otoritasnya kita acuhkan?
tentu ia berkuasa mengirim ajudannya untuk membunuh kita, menyiksa kita.

Tapi yakinkah kita ada kekuatan besar dan kekuasaan lebih besar, yaitu ALLAH kita.

Lantas,bagaimana jadinya jika kita mengacuhkan mengabaikan perintahnya Allah, yg seyogyanya adalah untuk kemuliaan diri kita saja :)

kita akan lebih cantik, anggun, dan istimewa.
percayalah.. percayalah...

berjilbab bukan mempertontonkan keimanan kita.

bukankah kita muslim? maka biarlah menjadi ciri.

berhenti berkata
"aku belum siap, takut berjilbab tapi tingkah laku masih jahilia. lebih baik aku tak berjilbab tapi baik bersikap, daripada berjilbab tapi buruk sikapnya"

saudarakuuu,
jika bisa dengan berjilbab dan berperilaku baik, knapa harus memilih tak berjilbab tapi berperilaku baik?
Siungguh, benar.
itu hanya alibi, alibi para pengganggu, yg tak ingin melihat kejayaannnya kebaikan dirimu.

saudarakuuu,
"aku tak pintar dulu untuk sekolah, tapi aku sekolah untuk menjadi pintar. akupun tak berlabel salihah dulu untuk berjilbab. tapi biarlah dengan berjilbab aku memperbaiki labelku, syukur syukur mampu menjadi salihah "

dahulupun aku bertanya "tentang berjilbab"
sekarang
aku bisa berkata
berjilbab seyogyanya bukan maslah pilihan,
bukan masalah kesiapan,
tapi itu keharusan ,kewajiban.

ayoo sahabat, ketika yg lain memilih mempertontonkan kecantikan rambutnya,

mari jaga rambut kita,
jadilah orang asing..

KITA BELAJAR BERSAMA YAA.. AKU BELAJAR,
SEMOGA ALLAH MERIDHAI LANGKAH BAIK KITA UNTUK MEMULLAI YG BAIK..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU TENTANG CINTA

Apa itu Cinta? yang perlu kita fahami ketika membicarakan cinta, ialah cinta sesuai fitrahnya, kesuciannya, dan makna sebenarnya. Bukan cinta-cintaan (cinta buatan hehe) yang barangkali banyak disalah artikan maknanya dan penerapannya. Allah itu Maha Cinta, sepakat tidak? Ya, coba kita ingat-ingat lagi jika kita meyakini dan memahami dengan hati yang sepenuhnya, segala yang Allah berikan kepada kita selalu penuh dengan kebaikan. Allah menebarkan cintaNya kepada hamba-hambaNya, maka selayaknya kita sebagai hambaNya pun memiliki dan menebarkan cinta tersebut. Cinta = Kebaikan. Jika hari ini kita mengaku menebarkan cinta, menumbuhkan cinta, namun tidak terasa unsur kebaikannya, kebermanfaatannya, maka kita perlu memeriksa kembali, apakah betul itu cinta? Bagiku, cinta itu universal, maknanya umum. Bagimu apakah sama begitu? Cinta pada orang tua, pasangan halal, anak, keluarga, guru, murid bahkan pada pekerjaan yang kita jalankan serta cinta pada diri sendiri (asalkan porsinya ...

“MEMINTA YANG TERBAIK”

Kita sangat sadar bahwa kita adalah manusia yang memiliki banyak sekli keterbatasan. Kita terbatas pada perasaan kita yang kerap kali mengedepankan emosi belaka, kita juga terbatas pada pemikiran kita yang kerap kali mengedepankan logika semata. Pada akhirnya, kita sering khawatir akan segala hal yang melekat pada diri kita. Puncak dari kekhawatiran itu adalah kita senantiasa berusaha melibatkan Allah dalam setiap perjalanannya. Kita meminta yang terbaik menurut-Nya saja, karena pandangan-Nya, pilihan-Nya, pemberian-Nya tak akan pernah ada kesalahan sedikitpun. Kamu, apa juga begitu? Selalu meminta diberikan yang terbaik dalam setiap do’amu? Dalam kondisi tertentu, barangkali kita sering lupa akan do’a itu. Kita lupa, bahwa kita meminta yang terbaik bagi kehidupan kita, bukan meminta yang menyenangkan, bukan juga meminta yang membahagiakan, apalagi meminta yang menurut kita itu keren. Nah, aku ingin bertanya padamu, menurutmu do’amu untuk diberikan yang terbaik bagi kehidup...

“TAK MUNGKIN MEMBAHAGIAKAN SEMUA”

 -jika bisa, inginnya kita membahagiakan semua orang. tapi apa harus begitu?- Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain, entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan? Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya mengandung unsur suka atau tidak suk...