Langsung ke konten utama

nyanyian hati " pengamen "


aku tak peduli lagi, ini bakat atau bukan.
Tapi yg jelas ini bukan keisenganku.
Ini sumber kehidupanku.

Jika menurutkan kelelahan, sebenarnya aku lelah berlalulalang, panas''an, dari bis ke bis, dari jalan ke jalan.
Jika menurutkan kelayakan, sebenarnya aku malu. Aku ingin lebih layak u bisa mnjdkn sumber kehidupan. Tapi nyatanya itu bukan bagianku, dan mengamen a bagianku.

Aku juga tak bermaksud membisingkan keadaan, maaf jika suaraku jauh dari indah, karna aku bukan penyanyi. Aku hnya mncoba bernyanyi mncptkn pkrjaan bgi driku.
Karena ternyata sulit mncari pekerjaan.
Dan hrus diakui aku tak punya banyak uang u bljr disekolah'' favorit.
Mungkin hnya bljr di luar,
Ktika ada orang dermawan yg sudi mmbgi ilmu sdkt padaku.
Itupun hanya sedikit.
Kenapa?
Karna aku punya kehidupan dengan berpindah dari 1 jalan k jln lain.
Jujur, kadang aku mrsa bkan hnya keikhlasan lagi yg ku harap. Tapi aku harap ada rizki yg cukup yg bisa terbagi dgnku.
Maaf, ini hanya jujurku.

Aku juga tak bermaksud membuat risih, tampangku yg kumel dan kadang tak menarik. Yah, karna aku bukan artis yg hrs sllu tmpl mnrik krna tersoroti. Maaf, hanya ini yang aku punya.

Aku menghrgai kalian, meski kalian tak merasa secara langsung.
Aku mendo'akan kalian ketika kalian mmbagi sdkt rizki dngnku. Agar kalian lebih berkah dan kaya hati n hartanya.
Tapi tak jarang, aku sedih.
Ketika kaleng itu tak terisi apa''. Aku kesal. Aku ingin rasanya kalian mnghrgai sdkt profesiku. Mnghrgai sdkt uasahaku yg ku rasa mulia ini.
Krna toh aku tak mencuri, aku tak mengganggu sngja.
Aku hanya bernyanyi, mski bukan bktku tapi hnya itu smber khdpanku.
Yah, kdg aku bsa bbsar hati u mnrma smw skap n dingin kalian.
Tap rsanya aku lbh bnyk mmbwt sedih dlm krsnya hdupku.

Maaf jika kalian mlht aku nakal dgn remangnya kehidupanku.
Aku dengn segala keterbatasanku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILMU TENTANG CINTA

Apa itu Cinta? yang perlu kita fahami ketika membicarakan cinta, ialah cinta sesuai fitrahnya, kesuciannya, dan makna sebenarnya. Bukan cinta-cintaan (cinta buatan hehe) yang barangkali banyak disalah artikan maknanya dan penerapannya. Allah itu Maha Cinta, sepakat tidak? Ya, coba kita ingat-ingat lagi jika kita meyakini dan memahami dengan hati yang sepenuhnya, segala yang Allah berikan kepada kita selalu penuh dengan kebaikan. Allah menebarkan cintaNya kepada hamba-hambaNya, maka selayaknya kita sebagai hambaNya pun memiliki dan menebarkan cinta tersebut. Cinta = Kebaikan. Jika hari ini kita mengaku menebarkan cinta, menumbuhkan cinta, namun tidak terasa unsur kebaikannya, kebermanfaatannya, maka kita perlu memeriksa kembali, apakah betul itu cinta? Bagiku, cinta itu universal, maknanya umum. Bagimu apakah sama begitu? Cinta pada orang tua, pasangan halal, anak, keluarga, guru, murid bahkan pada pekerjaan yang kita jalankan serta cinta pada diri sendiri (asalkan porsinya ...

“MEMINTA YANG TERBAIK”

Kita sangat sadar bahwa kita adalah manusia yang memiliki banyak sekli keterbatasan. Kita terbatas pada perasaan kita yang kerap kali mengedepankan emosi belaka, kita juga terbatas pada pemikiran kita yang kerap kali mengedepankan logika semata. Pada akhirnya, kita sering khawatir akan segala hal yang melekat pada diri kita. Puncak dari kekhawatiran itu adalah kita senantiasa berusaha melibatkan Allah dalam setiap perjalanannya. Kita meminta yang terbaik menurut-Nya saja, karena pandangan-Nya, pilihan-Nya, pemberian-Nya tak akan pernah ada kesalahan sedikitpun. Kamu, apa juga begitu? Selalu meminta diberikan yang terbaik dalam setiap do’amu? Dalam kondisi tertentu, barangkali kita sering lupa akan do’a itu. Kita lupa, bahwa kita meminta yang terbaik bagi kehidupan kita, bukan meminta yang menyenangkan, bukan juga meminta yang membahagiakan, apalagi meminta yang menurut kita itu keren. Nah, aku ingin bertanya padamu, menurutmu do’amu untuk diberikan yang terbaik bagi kehidup...

“TAK MUNGKIN MEMBAHAGIAKAN SEMUA”

 -jika bisa, inginnya kita membahagiakan semua orang. tapi apa harus begitu?- Salah satu hakikat sebagai manusia sosial adalah setiap apa-apa yang dilakukannya pasti tidak lepas dari sorotan manusia yang lain, entah itu keluarga, kerabat, teman sekalipun orang yang baru kita temui saat itu. Sorotan tersebut biasanya berbentuk penilaian, entah penilaian yang sekedar keisengan sampai penilaian yang sangat serius. Kita sebagai objek yang menerima penilaian itupun memiliki sumber daya diri atau kapasitas cara menerima yang berbeda-beda, mulai dari mudah terpengaruh sampai tidak terpengaruh, bahkan penerimaan yang lemah hingga kuat. Tak masalah, setiap orang mengalaminya, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, bukan? Penilaian-penilaian itu biasanya berkaitan dengan banyak hal, kepentingan yang berbeda-beda, sudut pandang yang berbeda-beda bahkan hingga value yang berbeda-beda dari setiap orangnya. Penilaian itu pun biasanya mengandung unsur suka atau tidak suk...